Rembuk Stunting Digelar Bappalitbangda

Uncategorized10 Dilihat

Soppeng–Duasisinews,com. Bappelitbangda Kab. Soppeng melaksanakan acara Rembuk Stunting Kabupaten Soppeng Tahun 2024, bertempat di Aula Kantor Gabungan Kab. Soppeng, Jumat, 22 Maret 2024.

Kepala Bappelitbangda Kab. Soppeng Andi Agus Nongki, S. IP., M. Si dalam laporannya, Tujuan kegiatan ini adalah menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting Kabupaten/Kota terintegrasi. Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi. Membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kabupaten/Kota.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh pimpinan daerah, DPRD, Kepala Desa, Pimpinan OPD dan perwakilan sektor non pemerintah dan masyarakat. Rencana kegiatan intervensi gisi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam RKPD/Renja OPD tahun berikutnya.

Kegiatan aksi 3 Rembuk Stunting Tahun 2024, diikuti unsur DPRD, Tim Penggerak PKK, SKPD terkait, Camat, Kepala Desa/Lurah, Kepala Puskesmas, Organisasi Profesi dan organisasi keagamaan.

Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP membuka secara resmi kegiatan ini, dalam sambutannya, Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Rembuk Stunting tahun 2024 dan juga terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir tentu saja kehadiran kita semua, untuk mengupayakan solusi terbaik dalam pencegahan dan penanganan stunting. Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menguatkan komitmen seluruh pihak yang hadir, dalam menanggulangi permasalahan stunting bersama-sama, serta dalam merealisasikan program yang telah dirancang.

Karena penyebab stunting yang beragam, maka untuk penyelesaiannya, tidak cukup hanya pada satu sektor saja (sektor kesehatan), tetapi melalui pendekatan intervensi multisektor yang mengarah pada peningkatan kualitas intervensi spesifik dan sensitif terutama melalui pemenuhan seluruh indikator sebagaimana tertuang dalam lampiran Perpres 72/2021. Dan secara teknis, dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stuntin (RAN PASTI). Tiga pendekatan dalam pelaksanaan RAN PASTI :
a. pendekatan keluarga berisiko stunting yang dilakukan dengan intervensi hulu,

b. pendekatan multi sektor dan multipihak melalui pentahelix,

c. pendekatan intervensi gizi terpadu dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif.

Saya berharap melalui Rembuk Stunting kita meneguhkan kembali komitmen bersama untuk dapat mengambil perannya masing-masing, dan bekerjasama melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Soppeng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *